Minggu, 17 Mei 2009

KONSEP DASAR PELATIHAN CONDITIONING DALAM OLAHRAGA

Oleh : JUSAK SYARANAMUAL
Universitas Patimura Ambon

Abstrak:
Program pengkondisian dalam olahraga merupakan kegiatan pelatihan dalam membentuk fisik sebagai dasar untuk menunjang pencapaian prestasi disetiap cabang olahraga yang dilatihkan. Program pengkondisian merupakan suatu program yang dilaksanakan pada masa persiapan umum dan khusus yang tujuannya selain untuk membentuk fisik dasar, juga untuk mengatasi cedera pada saat berlatih ataupun dalam masa pelatihan.

Program pengkondisian meliputi kekuatan, daya tahan, kelentukan kelincahan dan kesimbangan. Dalam program pengkondisian ini seorang pelatih dituntut untuk menguasai struktur otot yang dominan dalam cabang tersebut, menguasai tipe otot dari semua atlet yang dilatihnya, metode melatih yang tepat sesuai dengan tujuan pelatihan, dan alat-alat apa saja yang tepat untuk melatih berdasarkan tujuan pelatihan. Program pengkondisian menuntut pelatih harus memahami perubahan biokimia dan mikroskopok akibat dari program pengkondisian serta sistem energi yang tejadi pada waktu program pengkondisian dilakukan, serta prinsip-prinsip umum dalam program pengkondisian tersebut dengan maksud agar dalam proses melatih, atlet tersebut dapat berkembang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, pencapaian prestasi dapat terpenuhi, namun yang terpenting adalah tidak terjadi cidera yang fatal pada saat proses pelatihan berlangsung.

Kata Kunci : Konsep dasar, Pelatihan conditioning

Atlet yang turut serta dalam sebuah pelatihan yang baik dan berdasarkan keilmuan dalam olahraga, serta berdasarkan program pengkondisian dalam olahraga, semestinya bisa mendapatkan empat keuntungan sebagai berikut:
  1. meningkatkan penampilan olahraga
  2. mengurangi resiko cedera
  3. mengurangi dengan tegas kejadian cedera
  4. mempercepat penyembuhan dan mengembalikan aktifitas setelah cedera
Saat ini belum ada kepastian yang sah bahwa peningkatan macam-macam
komponen dari program pengkondisian atau kebugaran menawarkan para atlet dalam pengurangan resiko cedera walaupun sudah disarankan oleh banyak pendapat yang secara teori bermanfaat untuk pencegahan dari pra keikutsertaan program pengkondisian olahraga. Untuk mencegah cedera pada tingkat yang paling kecil dan mengembalikannya, para atlet harus mengimbangi aktifitas normal mereka dengan latihan.

Untuk meningkatkan ukuran dan kekuatan otot-otot yang kemudian akan menghasilkan keterpautan lingkup ini dari cedera, berikut ini adalah orang-orang yang mempunyai pemikiran yang mempengaruhi program pengkondisian jasmani:

Rasch berpendapat, atlit yang dalam kondisi keletihan kurang efisien dan reaksi yang rendah meskipun untuk mengatasi situasi yang dapat mengakibatkan cedera.

Thorndike berpendapat latihan-latihan untuk memperkuat enkel dan lutut dapat mengurangi cedera pada area tersebut.

Adam berpendapat kebiasaan berlatih dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam memperkuat sekitar ligamen lutut dan untuk mencegah cedera pada lutut.

Falls et al berpendapat meningkatkan keahlian pergerakan penting dalam mencegah cedera.

Kraus berpendapat ketika pengkondisian secara umum merupakan faktor utama dalam pencegahan cedera para atlet juga penting dalam pencegahan pra-cedera.

Cahlil dan Griffith berpendapat sebuah pra musim pengkondisian program jasmani secara umum menghasilkan lebih sedikit beberapa cedera lutut.

Pembahasan Program Conditioning

Pengkondisian jasmani atau olahraga dapat diklasifikasikan dalam berbagai macam cara.

Tabel 2.1 memberikan komponen pengkondisian program jasmani. Secara spesifik, pengertian masing-masing dan penerapan-penerapan komponen guna pencegahan cedera.

Nah.... naskah lebih lanjut dapat di klik di attachment